Jalan Pulang (2025) adalah film drama misteri horor Indonesia yang memadukan kisah kehilangan, spiritualitas, dan perjuangan seorang ibu menghadapi luka batin yang tak kasat mata. Disutradarai oleh JeroPoint, film ini menghadirkan suasana mencekam namun sarat makna tentang cinta, duka, dan ikatan batin antara manusia dan dunia gaib.
SINOPSIS
Jalan Pulang (2025) mengisahkan tentang Lastini (Prisia Nasution), seorang istri yang hidup tenteram bersama suaminya, Surya (Rio Dewanto), dan putri kecil mereka, Arum (Adhisty Zara). Hidup keluarga kecil ini berubah total ketika Surya tiba-tiba meninggal secara misterius setelah melakukan perjalanan dinas ke luar kota. Tidak ada tanda-tanda kekerasan, namun tubuh Surya ditemukan dalam keadaan aneh, seolah-olah kehilangan seluruh energi hidupnya.
Kematian Surya menyisakan luka mendalam bagi Lastini. Ia harus berjuang sendirian membesarkan Arum sambil menghadapi rasa bersalah dan trauma yang tak pernah hilang. Namun luka itu semakin dalam ketika Arum mulai jatuh sakit secara misterius — tubuhnya melemah tanpa sebab medis, dan setiap malam ia berbicara dalam tidur memanggil ayahnya.
Di tengah kesedihan itu, Lastini mulai mengalami kejadian-kejadian aneh di rumahnya. Pintu terbuka sendiri, suara langkah kaki terdengar di malam hari, dan aroma dupa memenuhi udara tanpa alasan. Semakin hari, Arum semakin sering kerasukan dan mengucapkan kalimat yang tak dimengerti, membuat Lastini ketakutan sekaligus putus asa.
Dalam keputusasaan, Lastini mencari pertolongan Ki Seno (Slamet Rahardjo), seorang paranormal tua yang dikenal bijak dan berpengalaman menghadapi gangguan roh. Ki Seno memberitahu bahwa Surya tidak benar-benar pergi, melainkan terjebak di antara dua dunia karena kematiannya tidak wajar. Arum, sebagai darah dagingnya, menjadi jembatan antara roh ayahnya dan dunia manusia.
Perjalanan Lastini pun dimulai — bukan hanya untuk menyembuhkan anaknya, tetapi juga untuk membantu arwah suaminya menemukan jalan pulang. Bersama Ki Seno, ia menelusuri masa lalu Surya dan menemukan fakta mengejutkan: Surya ternyata pernah terlibat dalam proyek pembangunan yang mengorbankan lahan suci milik warga desa terpencil. Di tempat itulah, roh penjaga tanah (makhluk penunggu) murka dan menuntut balas dengan mengambil nyawa Surya serta menahan rohnya.
Dalam usaha mengakhiri kutukan itu, Lastini harus kembali ke desa yang sama, membawa abu suaminya dan menghadapi kekuatan gaib yang jauh melampaui logika manusia. Setiap langkah yang ia ambil diiringi rasa takut dan penyesalan, namun juga cinta dan tekad seorang istri yang tidak menyerah.
Film mencapai puncaknya saat ritual pemanggilan arwah dilakukan di hutan larangan pada malam bulan purnama. Suasana mencekam, cahaya obor bergetar, dan suara gamelan mistis mengiringi doa-doa panjang. Arum kerasukan dan berbicara dengan suara ayahnya, meminta agar mereka melepaskan dendam dan menerima takdir. Dalam tangis, Lastini akhirnya menaburkan abu suaminya dan memohon ampun atas kesalahan yang tidak disengaja.
Ritual itu menutup lingkaran kutukan. Angin berhenti berhembus, suara hutan menghilang, dan bayangan Surya muncul terakhir kali untuk mengucapkan selamat tinggal. Ia berbisik lembut, “Kamu sudah membawaku pulang.”
Jalan Pulang (2025) kemudian menutup kisahnya dengan adegan tenang: Lastini dan Arum duduk di teras rumah, memandangi matahari terbit. Meskipun luka tidak akan pernah hilang sepenuhnya, mereka akhirnya menemukan kedamaian — bukan karena melupakan masa lalu, tapi karena berdamai dengannya.
Film ini menghadirkan atmosfer horor yang elegan dan emosional. Alih-alih mengandalkan jumpscare, JeroPoint memilih pendekatan visual yang simbolik: warna gelap, kabut tebal, dan pencahayaan alami yang memperkuat nuansa spiritual. Musik gamelan Jawa yang lembut namun menyeramkan menjadi pengiring sempurna dalam membangun ketegangan dan kesedihan.
Prisia Nasution tampil luar biasa sebagai Lastini — kuat namun rapuh, berani namun penuh luka. Ia berhasil menghidupkan karakter seorang ibu yang menghadapi kehilangan dengan cara yang sangat manusiawi. Adhisty Zara juga memberi performa mencengangkan sebagai Arum, memadukan kepolosan anak kecil dengan ekspresi supranatural yang menakutkan.
Disutradarai dengan cermat oleh JeroPoint, film ini bukan hanya kisah horor spiritual, tetapi juga meditasi visual tentang duka, karma, dan cinta tanpa batas. Jalan Pulang menjadi refleksi bagi banyak orang yang kehilangan, mengajarkan bahwa tidak semua kehilangan harus dihapus, karena beberapa harus diterima agar jiwa bisa benar-benar pulang.
Dengan sinematografi yang indah, naskah kuat, dan musik yang menggugah, Jalan Pulang (2025) menjadi salah satu film horor emosional terbaik Indonesia tahun ini.
Tonton langsung Jalan Pulang (2025) subtitle Indonesia hanya di Filmkita21, dan rasakan perjalanan mistis penuh air mata dari seorang istri yang berjuang membantu arwah suaminya menemukan jalan pulang.












