ジョゼと虎と魚たち (2020)

514 voting, rata-rata 8.0 dari 10

Perjumpaan Tak Terduga dan Ikatan Tak Biasa

Kisah ini berpusat pada Josee, nama panggilan untuk Kumiko Yamamura, seorang wanita yang hidup dengan kelumpuhan kaki. Ia tinggal berdua dengan neneknya yang menerima tunjangan sosial. Sang nenek sangat protektif dan melarang Josee keluar di siang hari, hanya mengizinkannya bepergian di malam hari. Suatu malam, saat neneknya lengah, Josee yang berada di kursi roda didorong menuruni lereng oleh seseorang tak dikenal. Beruntung, seorang mahasiswa bernama Tsuneo berhasil menghentikan kursi rodanya. Insiden ini menjadi awal perkenalan mereka, dan Tsuneo mulai sering berkunjung ke rumah Josee. Josee, dengan sikap angkuh, memanggil Tsuneo “pengurus” dan menyuruhnya melakukan berbagai pekerjaan rumah.

Namun, hubungan mereka merenggang saat Tsuneo fokus pada pencarian kerja. Setelah diterima bekerja di kantor pemerintahan, Tsuneo memutuskan untuk mengunjungi Josee lagi. Ia terkejut menemukan rumah itu kini dihuni orang lain. Josee, ia diberi tahu, telah pindah setelah neneknya meninggal dunia.

Kehidupan Baru yang Penuh Tantangan

Tsuneo mencari dan akhirnya menemukan apartemen baru Josee. Ia menjumpai Josee yang terlihat kurus dan menggunakan tongkat. Josee ternyata telah menjual semua barang-barangnya untuk biaya pindah, dan ia juga terganggu oleh seorang pria paruh baya di lantai dua yang sering mengganggunya. Tsuneo yang khawatir spontan berkata, “Kamu kurus dan layu.” Josee murka mendengar itu dan menyuruh Tsuneo pergi, namun saat Tsuneo hendak pulang, Josee menahan dan memohon padanya. Malam itu, mereka berdua berbagi keintiman.

Keesokan harinya, Tsuneo meminjam mobil, memasukkan kursi roda Josee, dan mengajak Josee berkendara. Josee ingin pergi ke kebun binatang. Di depan kandang harimau, Josee yang ketakutan mendengar auman harimau memeluk erat Tsuneo. Ia berujar, “Aku ingin melihat hal yang paling menakutkan saat aku jatuh cinta pada seorang pria.”

Kebahagiaan dalam Ketidakpastian

Josee dan Tsuneo kemudian melakukan “bulan madu” ke akuarium bawah laut di Kyushu. Meskipun Josee sering mengeluh tentang pelayanan hotel, ia sangat menikmati terowongan bawah laut di akuarium. Di tengah malam, Josee terbangun dan berpikir bahwa mereka berdua telah menjadi ikan, seperti telah meninggal. Sejak saat itu, Tsuneo dan Josee menjalani hidup bersama tanpa menikah secara resmi atau memberitahukan keluarga Tsuneo. Josee perlahan-lahan belajar memasak, mencuci, dan setahun sekali mereka berdua bepergian. Josee sering merasa, “Kami seperti orang mati.” Baginya, kebahagiaan yang sempurna adalah sesuatu yang identik dengan kematian.

Karakter Utama

Meskipun latar geografis cerita tidak disebutkan secara spesifik, dialek Osaka yang digunakan para tokoh mengindikasikan asal-usul mereka.

  • Josee Tokoh utama dalam cerita ini memiliki nama asli Kumiko Yamamura. Ia digambarkan sebagai wanita berkulit putih dengan paras cantik seperti boneka Jepang. Meskipun dua tahun lebih tua dari Tsuneo, perawakannya yang mungil membuatnya terlihat lebih muda. Ia merujuk pada dirinya sendiri dengan sebutan “atai”. Sejak kecil, ia telah bergantung pada kursi roda karena kakinya yang tidak berfungsi. Setelah ayahnya menikah lagi, ia sempat tinggal berempat dengan ayah, ibu tiri, dan anak tiri ayahnya. Namun, ketika ia mulai menstruasi dan kebutuhannya akan kursi roda menjadi “merepotkan”, ia ditempatkan di sebuah institusi. Pada usia 17 tahun, neneknya mengambil alih perawatannya, dan sejak itu, Josee hidup berdua dengan neneknya yang sudah lanjut usia. Ia menjalani kehidupan yang terisolasi, tanpa kontak dengan institusi atau organisasi penyandang disabilitas lainnya. Josee memiliki kepribadian yang angkuh dan cenderung berbicara dengan nada keras. Nama “Josee” diambil dari karakter dalam novel kesukaannya, karya Françoise Sagan.
  • Tsuneo Seorang mahasiswa yang kurang mampu secara finansial. Ia pertama kali bertemu Josee ketika menyelamatkannya dari kursi roda yang meluncur di lereng. Sejak itu, ia mulai sering mengunjungi rumah Josee dan neneknya. Josee memanggilnya “pengurus” dan sering menyuruhnya melakukan berbagai hal.
  • Nenek Sosok yang mengurus Josee setelah tidak ada pihak lain yang mau menjemputnya dari institusi. Ia adalah wanita yang baik hati, namun enggan memperlihatkan Josee di depan umum. Mereka berdua hidup dari tunjangan sosial.