Jodoh 3 Bujang (2025) adalah drama-komedi romantis segar karya Arfan Sabran, yang mengangkat perjalanan tiga saudara laki-laki mencari pasangan hidup dalam waktu singkat demi memenuhi permintaan ayah mereka. Cerita ini menghadirkan kombinasi humor, drama keluarga, dan pencarian jati diri yang hangat sekaligus menghibur.
SINOPSIS
Film Jodoh 3 Bujang (2025) mengikuti kehidupan tiga bersaudara—Fadly, Kifly, dan Ahmad—yang hidup dalam rutinitas masing-masing tanpa pernah memikirkan pernikahan. Mereka menjalani kehidupan dengan santai, fokus pada pekerjaan dan persahabatan, hingga suatu malam ayah mereka, Mustapa, menyampaikan permintaan mendesak: ia ingin ketiga putranya menikah secara bersamaan, mengikuti tradisi keluarga dan adat Makassar yang telah turun-temurun.
Permintaan itu mengejutkan ketiga bujang tersebut. Bagi Fadly, yang sudah hampir menikah, permintaan itu terasa berat namun memungkinkan. Kifly, si tengah yang pemikir dan perfeksionis, justru merasa belum siap memulai hubungan serius. Sementara Ahmad, si bungsu yang ceria dan santai, bahkan tidak memiliki calon sama sekali. Sejak saat itu, hidup mereka berubah penuh tekanan dan kehebohan.
Konflik semakin besar ketika lamaran Fadly yang sudah direncanakan tiba-tiba berantakan. Calon istrinya dipinang laki-laki lain yang lebih mapan, membuat Fadly terpuruk. Ayahnya yang tetap bersikeras membuat Fadly harus mencari calon lain dengan waktu yang sangat sempit. Tekanan keluarga, ego, dan rasa malu membuat Fadly berjuang keras meski batinnya hancur.
Di tengah kekacauan itu, pencarian jodoh dimulai. Adegan-adegan lucu bermunculan ketika tiga bujang ini mencoba berbagai cara menemukan pasangan: dari taaruf instan, pertemuan kocak dengan keluarga calon, hingga momen memalukan yang membuat mereka sadar bahwa cinta tidak bisa dipaksakan.
Kifly, yang paling rasional, justru terseret dalam hubungan rumit dengan rekan kerjanya sendiri. Hubungan yang awalnya ia anggap biasa, perlahan menunjukkan kedalaman emosional yang tidak pernah ia sadari. Ia belajar bahwa jodoh bukan tentang kesiapan sempurna, tetapi pola komunikasi dan keterbukaan perasaan.
Ahmad, si bungsu, menghadirkan komedi paling ringan namun hangat dalam film ini. Perjalanannya bertemu gadis yang tidak terduga—seseorang yang bertolak belakang dengan dirinya—membuatnya menyadari bahwa cinta dapat hadir dari hal-hal sederhana dan spontan.
Sementara ketiganya mencari jodoh, ayah mereka Mustapa mengalami tekanan finansial yang memicu konflik batin. Ia menyadari bahwa keinginannya untuk menikahkan ketiga anaknya bersamaan dipengaruhi rasa khawatir sebagai orang tua yang sudah menua. Mustapa takut pergi tanpa melihat putra-putranya memiliki keluarga sendiri. Pengungkapan ini menjadi inti emosional film, menghadirkan adegan penuh haru antara ayah dan anak.
Menjelang akhir, ketika tanggal pernikahan bersama semakin dekat, ketiga bujang sadar bahwa mereka tidak bisa memaksakan hubungan tanpa fondasi kuat. Namun takdir bergerak dengan cara tak terduga: cinta yang mereka cari justru datang ketika mereka berhenti mengejarnya. Dalam adegan yang hangat dan mengharukan, keputusan besar dibuat—bukan untuk memenuhi tekanan, tetapi untuk menjalani hidup dengan kebahagiaan dan kejujuran masing-masing.
Jodoh 3 Bujang (2025) menghadirkan narasi yang menggabungkan tradisi, cinta, tanggung jawab, serta dinamika keluarga dengan sentuhan khas Makassar. Film ini menegaskan bahwa jodoh bukanlah perlombaan, dan cinta tidak selalu datang sesuai rencana—namun selalu punya cara menemukan rumahnya sendiri.
Tonton langsung Jodoh 3 Bujang (2025) subtitle Indonesia cuma di Filmkita21, dan rasakan hangatnya perjalanan tiga pria mencari cinta di tengah tuntutan keluarga dan tradisi.












