Kimi no Na wa (2016)

11840 voting, rata-rata 8.0 dari 10

Your Name. (Kimi no Na wa.): Kisah Pertukaran Tubuh, Waktu, dan Takdir

Film animasi Your Name. (Kimi no Na wa.) mengisahkan tentang Mitsuha Miyamizu, seorang siswi SMA yang tinggal di desa fiktif bernama Itomori di Prefektur Gifu. Merasa bosan dengan kehidupan pedesaannya, ia berharap terlahir kembali sebagai pemuda tampan di Tokyo. Harapannya terwujud, tetapi dengan cara yang tak terduga. Taki Tachibana, seorang siswa SMA di Tokyo, terbangun dan menyadari dirinya berada dalam tubuh Mitsuha.

Awal Mula Pertukaran dan Intervensi Tak Terduga

Taki dan Mitsuha menyadari bahwa mereka bertukar tubuh secara acak. Untuk berkomunikasi, mereka meninggalkan catatan di kertas atau memo di ponsel. Seiring waktu, mereka terbiasa dengan pertukaran ini dan mulai saling memengaruhi kehidupan masing-masing. Mitsuha membantu Taki membangun hubungan dengan rekannya, Miki Okudera, yang berujung pada kencan. Sementara itu, Taki membantu Mitsuha menjadi lebih populer di sekolahnya. Mitsuha kemudian memberi tahu Taki tentang sebuah komet yang diramalkan akan melintas dekat Bumi dalam beberapa hari mendatang, dan betapa ia ingin melihatnya karena bertepatan dengan festival di Desa Itomori.

Suatu kali, nenek Mitsuha bertanya kepada Taki (yang berada di tubuh Mitsuha), “Kamu masih bermimpi, kan?”, dan menjelaskan bahwa keturunan Miyamizu terkadang mengalami mimpi tentang kehidupan orang lain. Keesokan harinya, Taki tiba-tiba terbangun di tubuhnya sendiri. Kencannya dengan Miki berakhir gagal; Miki meninggalkannya, mengatakan ia sadar Taki memikirkan orang lain. Sejak saat itu, Taki dan Mitsuha tidak pernah bertukar tubuh lagi. Taki mencoba menghubungi Mitsuha, namun tidak berhasil, hingga akhirnya ia memutuskan untuk mencari Mitsuha dengan mengunjungi desa kelahirannya.

Terkuaknya Kebenaran dan Upaya Penyelamatan

Tanpa mengetahui nama desa Mitsuha atau lokasinya, Taki berkelana di daerah Hida, hanya berbekal sketsa pemandangan desa yang ia lukis dari ingatannya. Di sebuah restoran, seorang pelayan mengenali sketsa Taki sebagai Desa Itomori, menjelaskan bahwa desa itu dulunya indah, namun kini telah hancur dan menjadi kawah raksasa akibat hantaman pecahan Komet Tiamat tiga tahun sebelumnya. Taki membaca catatan kejadian, menyadari bahwa sepertiga penduduk tewas. Ia juga menemukan nama Mitsuha serta teman-temannya, Katsuhiko Teshigawara dan Sayaka Natori, dalam daftar korban. Pelayan mengantarnya ke lokasi kawah, di mana Taki mencari memo Mitsuha di ponselnya untuk memastikan ia tidak bermimpi, namun semuanya telah lenyap.

Berusaha terhubung kembali dengan Mitsuha, Taki berani pergi sendirian ke kuil keluarga Mitsuha yang tersembunyi di gunung dekat Itomori. Menyadari bahwa garis waktu dirinya dan Mitsuha terpaut beberapa tahun, Taki meminum kuchikami-zake—sejenis arak beras yang dibuat Mitsuha saat tradisi gadis kuil dan ditinggalkan sebagai persembahan. Ia berharap terhubung kembali dengan tubuh Mitsuha sebelum komet menghantam.

Taki berhasil terbangun di tubuh Mitsuha pada pagi hari sebelum festival, menyadari ia masih punya waktu untuk menyelamatkan desa. Ia meyakinkan teman-teman Mitsuha tentang komet tersebut dan meminta bantuan mereka untuk mengevakuasi desa. Saat menjalankan rencana, Taki menyadari bahwa Mitsuha juga berusaha mencarinya dengan menaiki kereta api ke Tokyo, dan mungkin kini Mitsuha berada di tubuh Taki di dalam kuil. Taki kemudian kembali ke gunung kuil untuk menemui Mitsuha.

Takdir yang Terhubung Kembali

Sebelumnya, Mitsuha tidak menemukan Taki di Tokyo dan kembali ke desanya dengan sedih. Dalam perjalanan, Mitsuha bertemu dan mengenali Taki. Namun, karena garis waktu dirinya berada di masa lalu, Taki tidak dapat mengenalinya. Kini Mitsuha terbangun kembali dalam tubuh Taki yang berada di dalam kuil keluarganya, lalu naik ke puncak gunung. Taki pun sudah tiba di puncak gunung. Meskipun mereka bisa merasakan keberadaan satu sama lain, mereka tidak dapat saling melihat karena berada di masa yang berbeda.

Saat matahari mulai terbenang, baik Taki dan Mitsuha menyadari bahwa inilah waktu kataware-doki (waktu senja, atau “waktu di mana batas antara dunia ini dan dunia lain menjadi kabur”). Mereka kembali ke tubuh masing-masing, dan akhirnya bisa saling melihat. Taki mengingatkan Mitsuha untuk meyakinkan ayahnya, Wali Kota Itomori, untuk mengevakuasi seluruh desa. Mereka juga memutuskan untuk saling menuliskan nama di tangan agar tidak melupakan satu sama lain ketika kembali ke garis waktu masing-masing setelah matahari terbenam. Sebelum Mitsuha sempat menulis namanya, matahari sudah terbenam, dan mereka kembali terpisah. Seiring waktu, ingatan mereka perlahan memudar, hingga akhirnya mereka tidak dapat lagi mengingat nama satu sama lain atau peristiwa yang mereka alami. Dalam upaya terakhirnya, Mitsuha membuka telapak tangannya, dan menyadari bahwa yang Taki tuliskan bukanlah namanya, melainkan “Aku mencintaimu”. Dengan keyakinan dan semangat baru, Mitsuha kembali menemui ayahnya sebelum pecahan komet jatuh dan menghantam Itomori.

Delapan Tahun Kemudian

Delapan tahun kemudian, terungkap bahwa Mitsuha berhasil membujuk ayahnya untuk melakukan evakuasi penduduk di distrik sekitarnya, sehingga penduduk Desa Itomori berhasil diselamatkan tepat waktu. Sementara itu, Taki, yang telah lulus dari universitas dan sedang mencari pekerjaan, memiliki perasaan bahwa ada sesuatu yang hilang dari dirinya. Ia merasa tertarik pada hal-hal yang berkaitan dengan Itomori, seperti majalah dan penduduk yang dirasanya familier—yang sebenarnya pernah ia temui saat berada di tubuh Mitsuha.

Saat bepergian dengan kereta api yang terpisah, Taki dan Mitsuha saling tertegun melihat satu sama lain ketika kedua kereta tersebut berpapasan. Mereka kemudian turun di pemberhentian selanjutnya untuk saling mencari. Akhirnya, mereka bertemu di sebuah tangga di Kuil Suga. Merasa seolah saling mengenal, mereka saling menanyakan nama.